TUGAS 6
(Rabu, 18 April 2018)
Nama :
Muhammad Yusuf Alwi
NIM :
E1B015031
No. Hp. :
082340493210
SUBJEK
PENELITIAN, PROSEDUR, DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A.
Subjek
Penelitian
1.
Pengertian subyek penelitian
Subjek penelitian
menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau sesuatu mengenai yang
mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut Suharsimi Arikonto (1989)
memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data
untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam sebuah
penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada
subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian akan
amati. Kesimpulan dari kedua penngertian diatas Subjek penelitian adalah
individu, benda, atau organismeyang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan
dalam pengumpulan data penelitian.
Pada penelitian
kualitatif, responden atu subjek penelitian disebut dengan istilah informan,
yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti baerkaitan
dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya. atau dapat pula disebut sebagai
subjek penelitian atau responden (kuantitatif).
2.
Penentuan subjek penelitian
Dalam penelitian kualitatif,
pemilihan subjek penelitian dapat menggunakan criterion-based selection
(Muhajir, 1993), yang didasarkan pada asumsibahwa subjek tersebut sebagai aktor
dalam tema penelitian yang diajukan. Selain itu dalam penentuan informan, dapat
digunakan model snow ball sampling. Metode ini digunakan untuk memperluas
subjek penelitian. Hal lain yang harus diketahui bahwa dalam penelitian
kualitatif, kuantitas subjek bukanlah hal utama sehingga pemilihan informan
lebih didasari pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian yang
diajukan.
Berbeda dengan
penelitian kuantitaif pada kegiatan pengumpulan data mutlak dilakukan
terlebih dahulu dibandingkan kegiatan analisis data, sedangkan dalam desain
kuantitatif, kedua kegiatan ini bisa saling mengisidan sejalan, meski juga
dapat dilakukan secara terpisah. Dalam penelitian kuantitatif , penentuan
memang sudah sejak awal dilakukan sejak awal, yaitu saat peneliti mulai membuat
rancangan penelitian (proposal penelitian). Dalam proses dilapangan, untuk menentukan
siapa yang akan dikenai perlakuan (treatment), akan digunakan teknik sampling
yang sesuai dengan kondisi subjek dan lebih penting lagi dapat menjadi wakil
populasi yang akan digeneralisasikan.
3.
Populasi dan sampel
Penentuan subjek
penelitian dapat dilakukan dengan cara populasi atau sampel. Cara populasi
dilakukan apabila pengambilan subjek penelitian meliputi keseluruhan populasi
yang ada. Sementara itu, cara sampel adalah pengambilan subjek penelitian
dengan cara menggunakan sebagian dari populasi yang ada.
Penelitian kulitatif,
biasanya tidak pernah menggunakan sampel (cuplikan) sebagai subjek
penelitiannya karena dalam penelitian kualitatif, jumlah subjek yang menjadi
informannya biasanya relatif lebih sedikit dibangdingkan dengan penelitian kuantitatif.
Meski demikian, untuk menetukan informan ini, si penelliti kualitatif harus
memiliki kriteria terrtentu yang dapat memperkuat alasan pemilihan seseorang
untuk menjadi subjek penelitiannya. Inilah mengapa dalam penelitian kualitatif
kerap mempergunakan tteknik purposive sebagai cara untuk menentukan subjek
penelitiannya.
B.
Prosedur
Penelitian
Prosedur
penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilewati oleh peneliti dalam
pelaksanaan penelitian, bisa juga disebut sebagai persyaratan pelaksanaan penelitian.
Adapun prosedur umum yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut.
1.
Perencanaan.
Perencanaan meliputi
penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu penelitian dan merencanakan
strategi umum untuk memperoleh dan menganalisa data bagi penelitian itu. Hal
ini harus dimulai dengan memberikan perhatian khusus terhadap konsep dan
hipotesis yang akan mengarahkan peneliti yang bersangkutan dan penelaahan
kembali terhadap literature termasuk peneliti yang pernah dilakukan orang
sebelumnya yang berhubungan dengan judul dan masalah penelitian yang
bersangkutan. Tahap ini merupakan tahap penyusunan “term of reference” (TOR).
2.
Pengkajian secara teliti terhadap rencana
penelitian.
Tahap ini merupakan
pengembangan dari tahap perencanaan. Disini disajikan lagi latar belakang
penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, hipotesis serta metode atau
prosedur analisis dan pengumpulan data. Tahap ini meliputi pula penentuan macam
data yang diperlukan untuk mencapai tujuan pokok penelitian. Tahap ini
merupakan tahap penyusunan usulan proyek penelitian.
3.
Pengambilan contoh (sampling)
Ini adalah proses
pemilihan sejumlah unsur / bagian tertentu dari suatu populasi guna mewakili
seluruh populasi itu. Dalam tahap ini penelitian harus secara teliti membuat
definisi atau rumusan mengenai populasi yang akan dikaji. Rencana pengambilan
contoh itu terdiri dari prosedur pemilihan unsure-unsur populasi dan prosedur
menjadikan atau mengubah data dari hasil sampel untuk memperkirakan sifat-sifat
seluruh populasi. Tantangan yang harus dihadapi dalam penyusunan rencana
pengambilan contoh ini adalah bagaimana kita dapat mengikuti sedemikian rupa
prosedur yang kita miliki dengan keadaan setempat dan dengan sumber daya yang
tersedia sementara tetap mempertahankan kebaikan atau keuntungan dari sampel
survey.
4.
Penyusunan daftar pertanyaan
Ini merupakan
proses penterjemah tujuan-tujuan studi ke dalam pertanyaan untuk mendapatkan
jawaban yang berupa informasi yang dibutuhkan. Sebenarnya ini merupakan proses
coba-coba (trial and error) yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal
yang perlu diperhatikan adalah jumlah dan macam pertanyaan serta urutan dari
masing-masing pertanyaan. Tidak ketinggalan pula adalah upaya bagaimana agar
orang-orang yang diwawancarai (responden) dengan senang hati mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan tetap senang dalam memberikan jawaban.
5.
Kerja lapangan
Tahap ini meliputi
pemilihan dan latihan para pewawancara, bimbingan dalam wawancara serta
pelaksanaan wawancara. Ini dapat meliputi pula berbagai tugas yang berhubungan
dengan pemilihan lokasi sampel dan pretesting daftar pertanyaan. Kerja lapangan
ini tidak akan diperlukan bila kita menggunakan cara wawancara lewat telepon
atau surat.
6.
Editing dan coding
Coding adalah
proses memindahkan jawaban yang tertera dalam pertanyaan kedalam berbagai
kelompok jawaban yang dapat disusun dalam angka dan ditabulasi. Editing
biasanya dikerjakan sebelum coding dapat sesederhana mungkin. Editing juga
meneliti lagi daftar pertanyaan yang telah diisi apakah yang ditulis disitu
benar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud.
7.
Analisis dan laporan
Ini meliputi
berbagai tugas yang saling berhubungan dan terpenting pula dalam suatu proses
penelitian. Suatu hasil penelitian yang tidak dilaporkan tetapi dengan cara
yang kurang baik tidak akan ada gunanya. Tugas yang dikerjakan pada tahap ini
ialah penyajian table-tabel dalam bentuk frekuensi distribusi, tabulasi atau
dapat pula berupa daftar yang memerlukan metode statistik yang kompleks
kemudian interpretasi dari penemuan-penemuan itu atas dasar teori yang telah
kita ketahui.
C.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan
data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan
data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat,
maka instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera
untuk foto atau untuk merekam gambar.
Berikut teknik
pengumpulan data yang biasa dilakukan dalam penelitian.
1.
Wawancara
Wawancara adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode
wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua
kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a.
Wawancara terstruktur
Dalam wawancara
terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak
digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat
daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai
instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
b.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat
poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2.
Observasi
Observasi adalah metode
pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam
pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap
dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian
yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan
gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang
kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi
menjadi dua kategori, yakni:
a.
Participant observation
Dalam participant
observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b.
Non participant observation
Berlawanan dengan
participant observation, non participant observation merupakan observasi yang
penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati.
3.
Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk
pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner
terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu,
kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban
untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa
penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi
terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun
objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan
mereka.
4.
Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan
data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen
adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna
untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data
dibedakan menjadi dua, yakni:
a.
Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis
oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b.
Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis
berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
Sumber Putaka:
Idrus, Muhammad. 2009. Metode
Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.
Arikunto, S.. 2010. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Emzir, 2012. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar