TUGAS 3
(Rabu, 28 Maret 2018)
Nama : Muhammad Yusuf Alwi
NIM :
E1B015031
No.
Hp. : 082340493210
PENELITIAN KUALITATIF
A.
Pengertian
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum
tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan
penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari
teori menuju data,
dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan;
sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan
teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Kriyantono menyatakan bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.”.
Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh
peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik
kualitas dari penelitian kualitatif ini. Bebeda dengan kuanitatif, objek dalam
penelitian kualitatif umumnya berjumlah terbatas. Dalam penelitian ini,
peneliti ikut serta dalam peristiwa/kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu
hasil dari penelitian ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain
itu, hasil penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat
digeneralisasikan. Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan metode
wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti akan menganalisis data
yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti tidak dapat meriset
kondisi sosial yang dioservasi, karena seluruh realitas yang terjadi merupakan
kesatuan yang terjadi secara alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga
dapat memunculkan teori atau konsep baru apabila hasil penelitiannya
bertentangan dengan teori dan konsep yang sebelumnya dijadikan sebagai kajian
dalam penelitian.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode
sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam
menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis
penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan
dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan pewawancara atau
moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan
atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam
grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung
tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari pewawancara atau
moderator group.
Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal
dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan
tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering
metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.
B.
Jenis
1.
Fenomenologi
Jenis
Metode Penelitian Kualitatif yang pertama adalah fenomenologi. Kata
fenomenologi Berasal kata dari bahasa Yunani, phainomenon yang
berarti penampakan diri dan logos yang berarti akal, studi
fenomenologi merupakan penelitian yang mengkhususkan pada fenomena dan realitas
yang tampak untuk mengkaji penjelasan di dalamnya. Fenomenologi sendiri
memiliki dua makna yaitu sebagai filsafat sains dan juga metode penelitian,
yang bertujuan mencari arti atau makna dari pengalaman yang ada dalam
kehidupan.
Fenomenologi
akan menggali data untuk menemukan makna dari hal-hal mendasar dan esensial
dari fenomena, realitas, atau pengalaman yang dialami oleh objek penelitian.
Penelitian
fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena
yang hendak diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku
objek. Kemudian, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan
objek dalam memberikan arti terhadap fenomena terkait. Penggalian data ini
dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada objek atau informan dalam
penelitian, juga dengan melakukan observasi langsung mengenai bagaimana objek
peneltiian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lai
2.
Etnografi
Berangkat
dari dasar ilmu antropologi atau kajian budaya, etnografi merupakan metode
penelitian yang melihat kajian bahasa dalam perilaku sosial dan komunikasi
masyarakat dan bagaimana bahasa tersebut diterapkan berdasarkan konsep budaya
yang terkait. Kajian etnografi memiliki dua dasar konsep yang menjadi landasan
penelitian, yaitu aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik), dimana
bahasa dipandang sebagai sistem penting yang berada dalam budaya masyarakat.
Metode
penelitian etnografi memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa
yang tersedia dalam budaya serta digunakan untuk berkomunikasi individu di
dalamnya, serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat. Selain itu, metode etnografi juga
menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang
dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual
tertentu dalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup, dan lain
sebagainya.
3.
Studi Kasus
Sesuai
dengan namanya, metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau
fenomena tertentu yang ada dalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam
untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi
kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program,
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau
kondisi tertentu.
Karena
khusus meneliti suatu hal atau sistem tertentu, penelitian studi kasus bukanlah
dilakukan untuk menarik kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi atau
kumpulan tertentu melainkan khusus untuk kejadian atau fenomena yang diteliti
saja.
Meski
mencakup satu kesatuan sistem, penelitian studi kasus tidak harus meneliti satu
orang atau idnividu saja, namun bisa dengan beberapa orang atau objek yang
memiliki satu kesatuan fokus fenomena yang akan diteliti. Untuk mendapatkan
data yang mendalam, penelitian studi kasus menggunakan teknik wawancara,
observasi, sekaligus studi dokumenter yang kemudian akan dianalisis menjadi
suatu teori. Studi kasus akan memahami, menelaah, dan kemudian menafsirkan
makna yang didapat dari fenomena yang diteliti tersebut.
4.
Metode Historis
Penelitian
selanjutnya adalah metode historis, yaitu penelitian yang memiliki fokus
penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan
rekonstruksi masa lalu denga sumber data atau saksi sejarah yang masih ada
hingga saat ini. Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan
sejarah, artifak, laporan verbal, maupun saksi hidup yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran persaksiannya. Karena mengkaji peristiwa yang
sudah berlalu, ciri khas dari penelitian historis adalah waktu; dimana fenomena
dilihat perkembangan atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.
Ciri
lain dari metode historis adalah kajian penelitian lebih banyak bergantung pada
data observasi orang lain yang sudah terlebih dahulu melakukan penelitian,
bukan hanya data observasi milik peneliti itu sendiri. Selain itu, sumber data
yang digunakan haruslah bersifat objektif, sistematis, akurat, serta otentik
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta berasal dari sumber yang
tepat. Karena metode historis memiliki konse dasar waktu, perlu diperhatikan
dengan lebih teliti mengenai urutan peristiwa dan waktu-waktunya dengan detail
dan jelas.
5.
Metode Teori Dasar (Grounded Theory)
Jenis
Metode Penelitian Kualitatif lainnya ada Metode Teori Dasar. Metode teori dasar
merupakan penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori atau menguatkan
teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada lalu
dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam
melakukan metode ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat dikatakan
fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.
Pengumpulan
data metode teori dasar ini dilakukan dengan studi lapangan, observasi,
pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai
penilaian, seperti kajian induktif, deduktif, dan verifikasi hingga datanya
bersifat jenuh.
C.
Sistematika
1.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab
pendahuluan berisi tentang gambaran umum untuk memberikan wawasan tentang arah
penelitian yang dilakukan. Dengan membaca pendahuluan ini, pembaca dapat
mengetahui konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian.
a.
Konteks Penelitian
Konteks penelitian
diawali dengan ungkapan kegalauan peneliti terhadap fenomena sosial atau
peristiwa yang diteliti, ungkapan pernyataan permasalahan, pernyataan
pentingnya penelitian dan dapat juga ungkapan hasil-hasil penelitian yang relevan.
Selain itu peneliti juga harus mengemukakan kata-kata kunci penelitian yang
berupa konsep-konsep yang hendak diteliti sejalan dengan trori-teori yang
relevan, dan didukung oleh bukti-bukti empiris (hasil penelitian terdahulu yang
relevan).
b.
Fokus Penelitian
Fokus
penelitian pada hakikatnya merupakan istilah lain dari rumusan masalah. Fokus
penelitian pada subbab ini berupa pertanyaan yang memerlukan jawaban melalui
suatu aktivitas penelitian. Fokus penelitian menggunakan kata tanya misalnya
bagaimana, mengapa, upaya apa, dan lain sebagainya, sehingga pertanyaan
tersebut dapat dijawab dengan pola-pola narasi atau deskripsi. Fokus penelitian
diajukan setelah dilakukan observasi dan studi pendahuluan di lapangan. Apabila
fokus penelitian dalam penelitian terlalu luas maka peneliti diperbolehkan
menggunakan batasan masalah.
c.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, sesuai
dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan sehingga dapat memberikan deskripsi
dengan jelas, detai dan mendalam mengenai proses dan hasil penelitian yang
ingin dicapai.
d.
Manfaat Penelitian
Bagian
ini perlu diungkapkan manfaat penelitian secara teoritis dan atau praktis,
dengan cara menjabarkan kepada piha yang memungkingkan memanfaatkan hasil
penelitian.
2.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bagian
ini memaparkan teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan
fokus penelitian. Pada bagian ini peneliti juga perlu mencantumkan kerangka
berpikir terjadinya fenomena yang akan diteliti. Kajian pustaka digunakan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Selain itu kajian pustaka juga bermanfaan untuk memberikan gambaran umum atau
bahan penjelas tentang konteks penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian.
3.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab
ini pada dasarnya mengungkapkan sejumlah cara yang memuat uraian tentang metose
dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut rancangan
metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut
rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, tahapan
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan
pengecekan keabsahan data.
a.
Rancangan Penelitian
Bagian
ini menjelaskan pendekatan penelitian kualitatif dari alasan-alasan singkat
mengapa pendekatan tersebut digunakan. Selain itu, dikemukakan orientasi
teoritis, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala. misalnya
fenomologis, interasi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni.
Peneliti perlu menemukakan rancangan penelitian yang digunakan baik etnografis,
studi kasus, grounded theory< interaktif, ekologis, atau
partisipatoris.
b.
Kehadiran Peneliti
Bagian
ini perlu disebutka bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus
pengumpul data. Kehadiran peneliti ini harus dijelaskan secara eksplisit dalam
laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran penelitia sebagai partisipan
penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh.
c.
Lokasi Penelitian
Pemilihan
lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan,
dan kesesuaian dengan fokus penelitian yang dipilih. Pemilihan lokasi ini,
diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru atau sesuai dengan fenomena
sosial atau peristiwa dalam penelitian. Jadi mengmukakan lokasi penelitian
adalah menyebutkan tempat penelitian misalnya desa, komunitas atau lembaga
tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya lokasi tersebut.
d.
Tahapan Penelitian
Bagian
ini menguraikan proses aktivitas pelaksanaan penelitian, mulai dari studi
pendahuluan, pengembagan rancangan, pelaksanaan penelitian, hingga penulisan
laporan.
e.
Data dan Sumber Data
Bagian
ini menjelaskan tentang data apa saja yang dikumpulkan, jenis data, siapa yang
dijadikan sumber data penelitian, dan karakteistik sumber data penelitian yang
dimaksud.
f.
Teknik Pengumpulan Data
Uraian
mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuallitatif
antara lain meliputi: tes, wawancara, angket, observasi, catatan lapangan,
dokumentasi, dan teknik lainnya. Teknik yang akan digunakan tergantung
kebutuhan dan kesesuaian jenis data penelitian. Setiap penggunaan teknik
pengumpulan data harus disertai dengan istrumen, disampaikan pula alasan
penggunaan teknik dan tahapan pengumpulan data.
g.
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis data menjelaskan tentang teknik atau cara yang digunakan untuk
melakukan analisis data yang telah terkumpul, serta penjelasan mengenai
alasan/dasar penggunaan teknik analisis. Penggunaan teknik analisis data harus
diselaraskan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, jenis data serta
karakteristik data yang telah dikumpulkan.
h.
Pemeriksaan Keabsahan Temuan
Bagian
ini memuat uraian tentang usaha-usaha penelitia untuk memperoleh keabsahan
temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah (dapat
dipertanggungjawabkan), maka perlu diteliti kredibilitas temuan data di
lapangan. Pengecekan keabsahan temuan dapat dilakukan antara lain dengan:
1)
Ketekunan pengamat (menggunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi partisipasi).
2)
Triangulasi (di antaranya triangulasi sumber,
metode, dan teori).
3)
Pembahasan teman sejawat.
Jenis atau bentuk pengecekan
keabsahan temuan yang dilakukan oleh peneliti, disesuaikan dengan
keragaman/hitergenitas data, serta hasil analisis data sementara. dengan
demikian, tidak perlu semua jenis pengecekan keabsahan temuan disebutkan dalam
bagian ini.
4.
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Bagian
ini mendeskripsikan tentang lokasi penelitian terutama yang berkenaan atau
terkait dengan topik penelitian. Deskripsi ini bermaksud menginformasikan
tentang lokasi penelitian secara umum, dan data atau peristiwa penting yang
erat hubungannya dengan topik peneliti.
b.
Temuan Penelitian
Temuan
penelitian merupakan deskripsi data yang langsung berkaitan dengan upaya
menjawab fokus penelitian. Peneliti mengungkapkan data serinci mungkin terkaid
fokus penelitian. Peneliti mendeskripsikan ungkapan-ungkapan informasi secara
rinci menurut bahasa dan pandangan informan dengan mengutip kalimat langsung
yang diucapkan oleh informan.
c.
Pembahasan
Bab
ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan atara pola-pola, kategori-kategori dan
dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang ada dan temuan penelitian
sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap dari
lapangan. Kesimpulan dari hasil temuan penelitian tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk tabel atau diagram.
5.
BAB V PENUTUP
Penutup
memuat simpulan dan saran-saran atau rekomendasi untuk tindak lanjut
penelitian.
a.
Simpulan
Simpulan
merupakan jawaban dari fokus penelitian dalam bentuk temuan penelitian berupa
konsep atau teori dan atau hubungan antar konsep serta kemungkinan pengembangannya
di masa mendatang.
b.
Saran
Saran
dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan peneliti, ditujukan kepada
para pihak yang memungkinkan memanfaatkan hasil penelitian. Saran merupakan
suatu implikasi dari hasil penelitian dan diselaraskan dengan manfaat
penelitian
Sumber Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar