Sabtu, 31 Maret 2018

TUGAS 3 PENELITIAN KUALITATIF


TUGAS 3
(Rabu, 28 Maret 2018)
Nama             : Muhammad Yusuf Alwi
NIM               : E1B015031
No. Hp.          : 082340493210         
E-mail            : yusufalwi24@gmail.com

PENELITIAN KUALITATIF
A.    Pengertian
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Kriyantono menyatakan bahwa “riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.”. Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini. Bebeda dengan kuanitatif, objek dalam penelitian kualitatif umumnya berjumlah terbatas. Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta dalam peristiwa/kondisi yang sedang diteliti. Untuk itu hasil dari penelitian ini memerlukan kedalaman analisis dari peneliti. Selain itu, hasil penelitian ini bersifat subjektif sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti akan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti tidak dapat meriset kondisi sosial yang dioservasi, karena seluruh realitas yang terjadi merupakan kesatuan yang terjadi secara alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat memunculkan teori atau konsep baru apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori dan konsep yang sebelumnya dijadikan sebagai kajian dalam penelitian.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan pewawancara atau moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari pewawancara atau moderator group.
Jenis penelitian yang sering kurang dilakukan dari survei karena mahal dan sangat efektif dalam memperoleh informasi tentang kebutuhan komunikasi dan tanggapan dan pandangan tentang komunikasi tertentu. Dalam hal ini sering metode pilihan dalam kasus di mana pengukuran atau survei kuantitatif tidak diperlukan.
B.     Jenis
1.        Fenomenologi
Jenis Metode Penelitian Kualitatif yang pertama adalah fenomenologi. Kata fenomenologi Berasal kata dari bahasa Yunani, phainomenon yang berarti penampakan diri dan logos yang berarti akal, studi fenomenologi merupakan penelitian yang mengkhususkan pada fenomena dan realitas yang tampak untuk mengkaji penjelasan di dalamnya. Fenomenologi sendiri memiliki dua makna yaitu sebagai filsafat sains dan juga metode penelitian, yang bertujuan mencari arti atau makna dari pengalaman yang ada dalam kehidupan.
Fenomenologi akan menggali data untuk menemukan makna dari hal-hal mendasar dan esensial dari fenomena, realitas, atau pengalaman yang dialami oleh objek penelitian.
Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fokus fenomena yang hendak diteliti, yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Kemudian, peneliti melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti terhadap fenomena terkait. Penggalian data ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam kepada objek atau informan dalam penelitian, juga dengan melakukan observasi langsung mengenai bagaimana objek peneltiian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lai
2.        Etnografi
Berangkat dari dasar ilmu antropologi atau kajian budaya, etnografi merupakan metode penelitian yang melihat kajian bahasa dalam perilaku sosial dan komunikasi masyarakat dan bagaimana bahasa tersebut diterapkan berdasarkan konsep budaya yang terkait. Kajian etnografi memiliki dua dasar konsep yang menjadi landasan penelitian, yaitu aspek budaya (antropologi) dan bahasa (linguistik), dimana bahasa dipandang sebagai sistem penting yang berada dalam budaya masyarakat.
Metode penelitian etnografi memiliki tujuan untuk mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam budaya serta digunakan untuk berkomunikasi individu di dalamnya, serta melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Selain itu, metode etnografi juga menginterpretasikan kelompok sosial, sistem yang berlaku dan peran yang dijalankan, serta interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Metode etnografi biasanya digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu dalam masyarakat, bahasa, kepercayaan, cara-cara hidup, dan lain sebagainya.
3.        Studi Kasus
Sesuai dengan namanya, metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau fenomena tertentu yang ada dalam masyarakat yang dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu.
Karena khusus meneliti suatu hal atau sistem tertentu, penelitian studi kasus bukanlah dilakukan untuk menarik kesimpulan terhadap fenomena dari suatu populasi atau kumpulan tertentu melainkan khusus untuk kejadian atau fenomena yang diteliti saja.
Meski mencakup satu kesatuan sistem, penelitian studi kasus tidak harus meneliti satu orang atau idnividu saja, namun bisa dengan beberapa orang atau objek yang memiliki satu kesatuan fokus fenomena yang akan diteliti. Untuk mendapatkan data yang mendalam, penelitian studi kasus menggunakan teknik wawancara, observasi, sekaligus studi dokumenter yang kemudian akan dianalisis menjadi suatu teori. Studi kasus akan memahami, menelaah, dan kemudian menafsirkan makna yang didapat dari fenomena yang diteliti tersebut.
4.        Metode Historis
Penelitian selanjutnya adalah metode historis, yaitu penelitian yang memiliki fokus penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa lalu denga sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini. Sumber data tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artifak, laporan verbal, maupun saksi hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran persaksiannya. Karena mengkaji peristiwa yang sudah berlalu, ciri khas dari penelitian historis adalah waktu; dimana fenomena dilihat perkembangan atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.
Ciri lain dari metode historis adalah kajian penelitian lebih banyak bergantung pada data observasi orang lain yang sudah terlebih dahulu melakukan penelitian, bukan hanya data observasi milik peneliti itu sendiri. Selain itu, sumber data yang digunakan haruslah bersifat objektif, sistematis, akurat, serta otentik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta berasal dari sumber yang tepat. Karena metode historis memiliki konse dasar waktu, perlu diperhatikan dengan lebih teliti mengenai urutan peristiwa dan waktu-waktunya dengan detail dan jelas.
5.        Metode Teori Dasar (Grounded Theory)
Jenis Metode Penelitian Kualitatif lainnya ada Metode Teori Dasar. Metode teori dasar merupakan penelitian yang dilakukan untuk menemukan suatu teori atau menguatkan teori yang sudah ada dengan mengkaji prinsip dan kaidah dasar yang ada lalu dibuat kesimpulan dasar yang membentuk prinsip dasar dari suatu teori. Dalam melakukan metode ini, peneliti perlu memilah mana fenomena yang dapat dikatakan fenomena inti dan mana yang bukan untuk dapat diambil dan dibentuk suatu teori.
Pengumpulan data metode teori dasar ini dilakukan dengan studi lapangan, observasi, pembandingan antara kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai penilaian, seperti kajian induktif, deduktif, dan verifikasi hingga datanya bersifat jenuh.
C.    Sistematika
1.        BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi tentang gambaran umum untuk memberikan wawasan tentang arah penelitian yang dilakukan. Dengan membaca pendahuluan ini, pembaca dapat mengetahui konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
a.         Konteks Penelitian
Konteks penelitian diawali dengan ungkapan kegalauan peneliti terhadap fenomena sosial atau peristiwa yang diteliti, ungkapan pernyataan permasalahan, pernyataan pentingnya penelitian dan dapat juga ungkapan hasil-hasil penelitian yang relevan. Selain itu peneliti juga harus mengemukakan kata-kata kunci penelitian yang berupa konsep-konsep yang hendak diteliti sejalan dengan trori-teori yang relevan, dan didukung oleh bukti-bukti empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan).
b.        Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada hakikatnya merupakan istilah lain dari rumusan masalah. Fokus penelitian pada subbab ini berupa pertanyaan yang memerlukan jawaban melalui suatu aktivitas penelitian. Fokus penelitian menggunakan kata tanya misalnya bagaimana, mengapa, upaya apa, dan lain sebagainya, sehingga pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan pola-pola narasi atau deskripsi. Fokus penelitian diajukan setelah dilakukan observasi dan studi pendahuluan di lapangan. Apabila fokus penelitian dalam penelitian terlalu luas maka peneliti diperbolehkan menggunakan batasan masalah.
c.         Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian, sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan sehingga dapat memberikan deskripsi dengan jelas, detai dan mendalam mengenai proses dan hasil penelitian yang ingin dicapai.
d.        Manfaat Penelitian
Bagian ini perlu diungkapkan manfaat penelitian secara teoritis dan atau praktis, dengan cara menjabarkan kepada piha yang memungkingkan memanfaatkan hasil penelitian.
2.        BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini memaparkan teori-teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan fokus penelitian. Pada bagian ini peneliti juga perlu mencantumkan kerangka berpikir terjadinya fenomena yang akan diteliti. Kajian pustaka digunakan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan. Selain itu kajian pustaka juga bermanfaan untuk memberikan gambaran umum atau bahan penjelas tentang konteks penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
3.        BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini pada dasarnya mengungkapkan sejumlah cara yang memuat uraian tentang metose dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut rancangan metode dan langkah-langkah penelitian secara operasional yang menyangkut rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, tahapan penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan pengecekan keabsahan data.
a.         Rancangan Penelitian
Bagian ini menjelaskan pendekatan penelitian kualitatif dari alasan-alasan singkat mengapa pendekatan tersebut digunakan. Selain itu, dikemukakan orientasi teoritis, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala. misalnya fenomologis, interasi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni. Peneliti perlu menemukakan rancangan penelitian yang digunakan baik etnografis, studi kasus, grounded theory< interaktif, ekologis, atau partisipatoris.
b.        Kehadiran Peneliti
Bagian ini perlu disebutka bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Kehadiran peneliti ini harus dijelaskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran penelitia sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh.
c.         Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan fokus penelitian yang dipilih. Pemilihan lokasi ini, diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru atau sesuai dengan fenomena sosial atau peristiwa dalam penelitian. Jadi mengmukakan lokasi penelitian adalah menyebutkan tempat penelitian misalnya desa, komunitas atau lembaga tertentu dan menjelaskan alasan dipilihnya lokasi tersebut.
d.        Tahapan Penelitian
Bagian ini menguraikan proses aktivitas pelaksanaan penelitian, mulai dari studi pendahuluan, pengembagan rancangan, pelaksanaan penelitian, hingga penulisan laporan.
e.         Data dan Sumber Data
Bagian ini menjelaskan tentang data apa saja yang dikumpulkan, jenis data, siapa yang dijadikan sumber data penelitian, dan karakteistik sumber data penelitian yang dimaksud.
f.         Teknik Pengumpulan Data
Uraian mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuallitatif antara lain meliputi: tes, wawancara, angket, observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan teknik lainnya. Teknik yang akan digunakan tergantung kebutuhan dan kesesuaian jenis data penelitian. Setiap penggunaan teknik pengumpulan data harus disertai dengan istrumen, disampaikan pula alasan penggunaan teknik dan tahapan pengumpulan data.
g.        Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menjelaskan tentang teknik atau cara yang digunakan untuk melakukan analisis data yang telah terkumpul, serta penjelasan mengenai alasan/dasar penggunaan teknik analisis. Penggunaan teknik analisis data harus diselaraskan dengan pendekatan penelitian yang digunakan, jenis data serta karakteristik data yang telah dikumpulkan.
h.        Pemeriksaan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha penelitia untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah (dapat dipertanggungjawabkan), maka perlu diteliti kredibilitas temuan data di lapangan. Pengecekan keabsahan temuan dapat dilakukan antara lain dengan:
1)        Ketekunan pengamat (menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi partisipasi).
2)        Triangulasi (di antaranya triangulasi sumber, metode, dan teori).
3)        Pembahasan teman sejawat.
Jenis atau bentuk pengecekan keabsahan temuan yang dilakukan oleh peneliti, disesuaikan dengan keragaman/hitergenitas data, serta hasil analisis data sementara. dengan demikian, tidak perlu semua jenis pengecekan keabsahan temuan disebutkan dalam bagian ini.
4.        BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a.         Deskripsi Lokasi Penelitian
Bagian ini mendeskripsikan tentang lokasi penelitian terutama yang berkenaan atau terkait dengan topik penelitian. Deskripsi ini bermaksud menginformasikan tentang lokasi penelitian secara umum, dan data atau peristiwa penting yang erat hubungannya dengan topik peneliti.
b.        Temuan Penelitian
Temuan penelitian merupakan deskripsi data yang langsung berkaitan dengan upaya menjawab fokus penelitian. Peneliti mengungkapkan data serinci mungkin terkaid fokus penelitian. Peneliti mendeskripsikan ungkapan-ungkapan informasi secara rinci menurut bahasa dan pandangan informan dengan mengutip kalimat langsung yang diucapkan oleh informan.
c.         Pembahasan
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan atara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori yang ada dan temuan penelitian sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap dari lapangan. Kesimpulan dari hasil temuan penelitian tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk tabel atau diagram.
5.        BAB V PENUTUP
Penutup memuat simpulan dan saran-saran atau rekomendasi untuk tindak lanjut penelitian.
a.         Simpulan
Simpulan merupakan jawaban dari fokus penelitian dalam bentuk temuan penelitian berupa konsep atau teori dan atau hubungan antar konsep serta kemungkinan pengembangannya di masa mendatang.
b.        Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan peneliti, ditujukan kepada para pihak yang memungkinkan memanfaatkan hasil penelitian. Saran merupakan suatu implikasi dari hasil penelitian dan diselaraskan dengan manfaat penelitian

Sumber Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar