Sabtu, 31 Maret 2018

TUGAS 3 JENIS-JENIS KARYA ILMIAH


TUGAS 3
(Jum’at, 30 Maret 2018)
Nama             : Muhammad Yusuf Alwi
NIM               : E1B015031
No. Hp.          : 082340493210
E-mail            : yusufalwi24@gmail.com

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
A.    Pengumpulan Informasi dan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penulisan, seorang biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam.
Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan. Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.
Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.         Menurut cara memperolehnya:
1)      Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian.
2)      Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau subjek penelitian.
b.         Menurut sumbernya
1)      Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah organisasi.
2)      Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan duatu keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi.
c.         Menurut sifatnya
1)      Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti.
2)      Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka.
d.        Menurut waktu pengumpulannya
1)      Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu.
2)      Data berkala/ time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/ peristiwa/ kegiatan.
Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan, namun dua istilah ini memiliki arti yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1.         Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a.         Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.
b.        Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2.        Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:
a.              Participant observation
Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b.             Non participant observation
Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
3.        Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
4.        Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a.         Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
b.        Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
B.     Pemilihan Topik Utama
1.        Menarik Perhatian Penulis
Saat kamu ingin menulis sebuah karangan ilmiah tentunya kamu harus memilik topik yang menarik perhatian kamu agar kamu semangat dalam meneliti lebih dalam dan mengerjakannya dengan sukarela. Topik yang menarik juga akan membuat kamu tertantangan untuk menyelesaikannya segera untuk mendapatkan hasil yang sangat kamu ingin ketahui.
2.        Mengetahui Prinsip-Prinsip Dasar
Penulis harus mengetahui prinsip-prinsip dasar untuk menulis karangan ilmiah seperti format penulisan, EYD(Ejaan Yang Disempurnakan), bahasa Indonesia yang baik dan benar dan lainnya. Bahasa yang digunakan juga harus baku, dimana tidak mudah berubah, menunjukkan penalaran dan pemikiran logis, teratur, masuk akal dan memiliki konsep yang sama antar penulis dan pembaca.
3.        Penulis Pemula, Hindari Topik Yang Terlalu Baru, Terlalu Teknis, dan Terlalu Kontroversial
Jika anda merupakan penulis pemula maka hindari topik yang baru diteliti dan yang belum banyak diteliti karena akan susah mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan. Topik yang terlalu teknis akan menyusahkan kamu karena kamu sebagai penulis pemula belum terlalu berpengalaman dan Topik terlalu kontroversial akan membuat kamu susah menpertahankan pendapat dan informasi yang didapat juga akan terpecah-pecah karena terdapat perdebatan antar kedua pihak yang tidak kunjung berakhir. Penulis pemula disarankan untuk mencari topik umum dan dikembangkan lebih mendalam dan lebih menarik.
4.        Lingkup Pembahasan Topik
a.         Waktu
Lingkup pembahasan topik harus diselesuaikan dengan waktu yang tersedia bagi penulis untuk menyelesaikan karangan ilmiah, jika penulis hanya memiliki waktu singkat maka sebaiknya memilih topik yang tidak terlalu rumit dan mudah mendapatkan data dan informasi.
b.      Data, Fakta dan Referensi
Lingkup pembahasan topik harus diselesuaikan dengan data, fakta dan referensi yang dapat didapatkan penulis. Bagi penulis pemula hindari topik yang datanya susah dikumpulkan dan dicari, jika referensi penulis sempit dan tidak banyak maka hindari topik yang sulit mencari referensi sebagai pendukung karangan ilmiah.
C.    Perumusan Judul Karya Ilmiah
1.        Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah menentukan tema judul. Misalnya dalam bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, pertanian dan lain lain.
2.        Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah menentukan objek yang akan diteliti. Misalnya dalam tema pertanian kita memilih kacang hijau sebagai objek. Sebaiknya dalam memilih objek penelitian peneliti sebaiknya memilih objek yang disukai agar semangat dalam mengerjakannya.
3.        Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah menemukan apa  yang akan diteliti dari objek yang dipilih. Misalnya pengaruhnya, kualitasnya, manfaatnya, dan lain-lain.
4.        Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah mencari bagian mana dari objek yang akan kamu teliti. Misalnya daun, batang akar, maupun semua bagian tumbuhan itu.
5.        Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah menentukan media yang dijadikan sehingga kita dapat menghubungkan apa yang diteliti dengan bagian yang diteliti.  Seperti cahaya matahari, air, pembangunan nasional dan lain-lain.
6.        Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah membuat kalimat yang tepat dalam menggabungkan tema, objek, sesuatu yang diteliti, bagian yang diteliti dan medianya.
Contoh cara menggabungkannya sehingga menjadi kalimat yang bagus :
Tema                            : Pertanian
Objek                           : Kacang hijau
Apa yang diteliti          : Pengaruh
Bagian yang diteliti      : Seluruh bagian tanaman
Media                            : Cahaya matahari
Maka penggabungan judulnya menjadi:
"Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau"
Perhatian: Penulisan Judul karya ilmiah menggunakan Huruf kapital disetiap awal kata, kecuali kata penghubung dan kata depan.
Dari beberapa sumber yang saya dapat ini beberapa contoh-contoh judul karya ilmiah:
a.         Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau.
b.        Kualitas Manusia Terhadap Pembangunan Nasional.
c.         Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Pembuatan Siomay
d.        Manfaat Mangrove Sebagai Pelestarian Lingkungan hidup Dan Objek Pariwisata
e.         Pengaruh Globalisasi Terhadap Ekstensi Kebudayaan Daerah
f.         Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
g.        Dampak Globalisasi Pada Pendidikan
h.        Perubahan-Perubahan Fisik Pada Tanaman Umbi Lapis
i.          Permentasi Urine Sapi (Bisol benasus L) Sebagai Pupuk Cair Untuk Meningkatkan Produksi  Pertanian.
j.          Pendayaan Asam Jawa (Tamarindus indica L) Dalam Meningkatkan Kualitas Minyak Kelapa.
Judul Karya ilmiah sangat menentukan dari isi penelitian tersebut. Jadi usahakanlah Sang Peneliti membuat judul karya ilmiah sebaik mungkin.  Semangat juga sangat penting, agar penelitiannya terlaksana dengan baik.


Sumber Pustaka
http://vionadewiayunitami.blogspot.co.id/2013/06/cara-membuat-judul-karya-ilmiah-ilmiah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar