TUGAS 8
(Rabu, 09 Mei 2018)
Nama : Muhammad Yusuf Alwi
NIM :
E1B015031
No. Hp. :
082340493210
PENELITIAN
DESKRIPTIF DAN PENELITIAN KORELASIONAL
A.
Penelitian
Deskriptif
1. Pengertian
Menurut Hidayat (2010),
penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu
masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji (2010) penelitian deskriptif adalah
penelitian yang tujuannya untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu
peristiwa, keadaan, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan
variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik menggunakan angka-angka maupun
kata-kata.
Sukmadinata (2006)
menyatakan bahwa Penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian
yang bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu dapat berupa bentuk,
aktivitas, perubahan, karakteristik, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
Jadu, penelitian
deskriptif adalah suatu metode penelitian dalam meneliti setatus dari
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set kondisi,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini. adapun tujuan dari penelitian
deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar
fenomena yang sedang diselidiki.
2. Ciri-Ciri
Metode Penelitian
deskriptif mempunyai ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut:
a.
Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah
aktual atau masalah yang dihadapi pada masa sekarang.
b.
Menjelaskan setiap langkah penelitian secara
rinci.
c.
Data yang telah dikumpulkan disusun dan
dijelaskan, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analitik.
d.
Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti
menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.
e.
Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.
Metode Penelitian deskriptif mempunyai keunikan sebagai
berikut:
a.
Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan
wawancara, seringkali memperoleh responden yang sangat sedikit, akibatnya bias
dalam membuat kesimpulan.
b.
Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan
yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, agar di lapangan
peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.
c.
Penelitian deskriptif yang menggunakan
observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang
memadai.
3. Jenis-Jenis
Dtinjau dari jenis masalah yang
diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam menliti, serta tempat dan
waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif dapat dibagi atas bebeprapa
jenis yaitu:
a.
Metode survei,
b.
Penelitian Studi kasus,
c.
Metode deskriptif berkesinambungan
(Continuity deskrptive),
d.
Penelitian perpustakaan dan documenter.
e.
Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
f.
Penelitian tindakan (action research),
4. Langkah-Langkah
Dalam melaksanakan
penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti adalah
sebagai berikut.
a.
Menentuan tujuan dari penelitian yang akan
dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi
dari masalah.
b.
Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki
konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber
yang ada.
c.
Memberikan limitasi dari area atau scope atau
sejauh mana penelitian deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk
didalamnya daerah geografis dimana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan
kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh daerah penelitian
tersebut akan dijangkau.
d.
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai
teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan kerangka teori atau kerangka
konseptual yang kemudian diturunan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk
diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka kerangkan
analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
e.
Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik
secara emplisit maupun secara implicit.
f.
Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada
hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan.
g.
Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data,
gunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
h.
Memberikan interpretasi dari hasil dalam
hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang
diperoleh serta refrensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
i.
Membuat tabulasi serta analisis statistic
dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistic
sampai kepad batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit
pengukuran yang sepadan.
j.
Mengadakan generalisasi serta deduksi dari
penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan
rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari
penelitian.
B.
Penelitian
Korelasional
1. Pengertian
Penelitian korelasi
adalah merupakan suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data
guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel
atau lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui tentang ada
tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek
atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting,
karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Menurut Gay pengertian
penelitian korelasional adalah merupakan salah satu bagian penelitian
expostfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang
ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang
direfleksikan dalam koefesien korelasi.
2. Ciri-Ciri
a. Penelitian
korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan
manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen,
b. Memungkinkan
variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata, dan
c. Memungkinkan
peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
3. Jenis-Jenis
a.
Penelitian Hubungan. Penelitian ini dilakukan
dalam suatu usaha memperoleh pemahaman faktor-faktor atau variabel yang
berhubungan dengan variabel yang kompleks. Variabel yang diketahui tidak
berhubungan dapat dieliminasi dari perhatian atau pertimbangan selanjutnya.
Dengan kata lain, peneliti mencoba mengidentifikasi variabel yang berhubungan
dengan variabel terikat dan menyingkirkan pengaruhnya yang tidak akan bercampur
dengan variabel bebas.
b.
Penelitian Prediksi. Apabila dua variabel
mempunyai hubungan yang signifikan, skor pada satu variabel dapat digunakan
untuk memprediksi skor pada variabel yang lain. Variabel yang menjadi dasar
pembuatan prediksi diacu sebagai prediktor, dan variabel yang diprediksikan
diacu sebagai kriteria. Studi prediksi sering dilakukan untuk memudahkan
pengambilan kesimpulan mengenai individu atau membantu pemilihan individu.
Studi prediksi juga dilakukan untuk menguji hipotesis teorietis menengenai
variabel yang dipercaya menjadi prediktor suatu kriteria, dan untuk menentukan
validitas prediktif instrumen pengukuran individual.
Sumber Pustaka
Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar