Senin, 18 Juni 2018

TUGAS 5: KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN


TUGAS 5
(Rabu, 11 Apri 2018)
Nama             : Muhammad Yusuf Alwi
NIM               : E1B015031
E-mail            : yusufalwi24@gmail.com
No. Hp.          : 082340493210
KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN
Pengertian Kerangka Berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.
Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan orang lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis. Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul kecenderungan bahwa pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan, hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoritis. Dalam hal menyusun suatu kerangka berpikir, sangat diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih dari teori-teori yang relevan atau saling terkait. Agar argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus disusun secara logis dan sistematis.
Kerangka berpikir yang meyakinkan hendaklah memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut.
1.        Teori yang digunakan dalam berargumentasi hendaknya dikuasai sepenuhnya serta mengikuti perkembangan teori yang muktahir.
2.        Analisis filsafat dari teori-teori keilmuan yang diarahkan kepada cara berpikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut harus disebutkan secara tersurat semua asumsi, prinsip atau postulat yang mendasarinya.
Penyusunan kerangka berpikir dengan menggunakan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan ini akhirnya melahirkan suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut yang menjadi rumusan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap pemecahan masalah penelitian kita.
Beberapa kesalahan umum dalam menggunakan landasan teori, yaitu:
1.        Peneliti melakukan pengkajian ulang secara tergesa-gesa terhadap kepustakaan semenjak dimulainya proses penelitian. Hasil-hasil yang diperoleh ini mengabaikan semua studi-studi sebelumnya yang telah dikembangkan penelitiannya.
2.        Peneliti terlalu mengandalkan sumber-sumber data sekunder.
3.        Peneliti hanya memusatkan perhatian kepada penemuan-penemuan penelitian yang dibacanya di dalam artikel penelitian atau jurnal penelitian, sehingga menghiraukan informasi berharga. Contohnya : metode-metode pengukurannya dan sebagainya.
4.        Peneliti mengabaikan hasil hasil penelitian maupun teori teori yang terdapat dalam suarat kabar atau majalah populer.
5.        Gagal menetapkan batas batas masalah dalam menerapkan penggunaan kepustakaan.
6.        Mencatat data biografi yang tidak benar dan tidak dapat dipakai sebagai referensi yang sebenarnya dibutuhkan.
7.        Terlalu banyak mencatat bahan bahan bacaan yang sebenarnya tidak relevan dengan masalah yang diteliti. Peneliti belum dapat memilih yang mana informasi dibutuhkan dan

Sumber Pustaka
Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara: Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar