TUGAS 3
(Jum’at,
30 Maret 2018)
Nama : Muhammad Yusuf Alwi
NIM :
E1B015031
No.
Hp. : 082340493210
JENIS-JENIS KARYA
ILMIAH
A.
Pengumpulan
Informasi dan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan penulisan, seorang
biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang ia gunakan, dugaan
tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis secara empiris,
seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti secara lebih
mendalam.
Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan
sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya
dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai
wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan.
Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.
Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a.
Menurut cara memperolehnya:
1)
Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian.
2)
Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak
secara langsung dari objek atau subjek penelitian.
b.
Menurut sumbernya
1)
Data internal, yaitu data yang menggambarkan
keadaan atau kegiatan dalam sebuah organisasi.
2)
Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan
duatu keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi.
c.
Menurut sifatnya
1)
Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
angka pasti.
2)
Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk
angka.
d.
Menurut waktu pengumpulannya
1)
Cross section/insidentil, yaitu data yang
dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu.
2)
Data berkala/ time series, yaitu data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau
kecenderungan keadaan/ peristiwa/ kegiatan.
Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode
pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan,
namun dua istilah ini memiliki arti yang berbeda. Metode pengumpulan data
adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman
wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan
dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara
sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode
atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1.
Wawancara
Wawancara adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, metode
wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua
kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a.
Wawancara terstruktur
Dalam wawancara
terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak
digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat
daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai
instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
b.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat
poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
2.
Observasi
Observasi adalah metode
pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam
pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap
dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang
terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian
yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan
gejala-gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang
kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi
menjadi dua kategori, yakni:
a.
Participant observation
Dalam participant
observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
b.
Non participant observation
Berlawanan dengan
participant observation, non participant observation merupakan observasi yang
penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
diamati.
3.
Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah
mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan
dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk
pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner
terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu,
kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk
dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian
saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka.
Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek
penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
4.
Studi Dokumen
Studi dokumen adalah
metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian.
Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen
yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni:
a.
Dokumen primer
Dokumen primer adalah
dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa,
misalnya: autobiografi.
b.
Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah
dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya:
biografi.
B.
Pemilihan
Topik Utama
1.
Menarik Perhatian Penulis
Saat kamu ingin menulis
sebuah karangan ilmiah tentunya kamu harus memilik topik yang menarik perhatian
kamu agar kamu semangat dalam meneliti lebih dalam dan mengerjakannya dengan
sukarela. Topik yang menarik juga akan membuat kamu tertantangan untuk menyelesaikannya
segera untuk mendapatkan hasil yang sangat kamu ingin ketahui.
2.
Mengetahui Prinsip-Prinsip Dasar
Penulis harus mengetahui
prinsip-prinsip dasar untuk menulis karangan ilmiah seperti format penulisan,
EYD(Ejaan Yang Disempurnakan), bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
lainnya. Bahasa yang digunakan juga harus baku, dimana tidak mudah berubah,
menunjukkan penalaran dan pemikiran logis, teratur, masuk akal dan memiliki
konsep yang sama antar penulis dan pembaca.
3.
Penulis Pemula, Hindari Topik Yang Terlalu Baru,
Terlalu Teknis, dan Terlalu Kontroversial
Jika anda merupakan
penulis pemula maka hindari topik yang baru diteliti dan yang belum banyak
diteliti karena akan susah mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.
Topik yang terlalu teknis akan menyusahkan kamu karena kamu sebagai penulis
pemula belum terlalu berpengalaman dan Topik terlalu kontroversial akan membuat
kamu susah menpertahankan pendapat dan informasi yang didapat juga akan
terpecah-pecah karena terdapat perdebatan antar kedua pihak yang tidak kunjung
berakhir. Penulis pemula disarankan untuk mencari topik umum dan dikembangkan
lebih mendalam dan lebih menarik.
4.
Lingkup Pembahasan Topik
a.
Waktu
Lingkup pembahasan topik
harus diselesuaikan dengan waktu yang tersedia bagi penulis untuk menyelesaikan
karangan ilmiah, jika penulis hanya memiliki waktu singkat maka sebaiknya
memilih topik yang tidak terlalu rumit dan mudah mendapatkan data dan
informasi.
b. Data,
Fakta dan Referensi
Lingkup pembahasan
topik harus diselesuaikan dengan data, fakta dan referensi yang dapat
didapatkan penulis. Bagi penulis pemula hindari topik yang datanya susah
dikumpulkan dan dicari, jika referensi penulis sempit dan tidak banyak maka
hindari topik yang sulit mencari referensi sebagai pendukung karangan ilmiah.
C.
Perumusan
Judul Karya Ilmiah
1.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar adalah menentukan tema judul. Misalnya dalam bidang pendidikan,
teknologi, kesehatan, pertanian dan lain lain.
2.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar adalah menentukan objek yang akan diteliti. Misalnya dalam tema pertanian
kita memilih kacang hijau sebagai objek. Sebaiknya dalam memilih objek
penelitian peneliti sebaiknya memilih objek yang disukai agar semangat dalam
mengerjakannya.
3.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar adalah menemukan apa yang akan diteliti dari objek yang dipilih.
Misalnya pengaruhnya, kualitasnya, manfaatnya, dan lain-lain.
4.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar adalah mencari bagian mana dari objek yang akan kamu teliti. Misalnya
daun, batang akar, maupun semua bagian tumbuhan itu.
5.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar adalah menentukan media yang dijadikan sehingga kita dapat menghubungkan
apa yang diteliti dengan bagian yang diteliti. Seperti cahaya matahari,
air, pembangunan nasional dan lain-lain.
6.
Untuk membuat judul karya ilmiah yang baik dan
benar adalah membuat kalimat yang tepat dalam menggabungkan tema, objek,
sesuatu yang diteliti, bagian yang diteliti dan medianya.
Contoh cara menggabungkannya sehingga
menjadi kalimat yang bagus :
Tema
: Pertanian
Objek
: Kacang hijau
Apa yang
diteliti : Pengaruh
Bagian yang diteliti :
Seluruh bagian tanaman
Media
: Cahaya matahari
Maka penggabungan judulnya menjadi:
"Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau"
Perhatian: Penulisan Judul karya ilmiah
menggunakan Huruf kapital disetiap awal kata, kecuali kata penghubung dan kata
depan.
Dari beberapa sumber yang saya dapat ini
beberapa contoh-contoh judul karya ilmiah:
a.
Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau.
b.
Kualitas Manusia Terhadap Pembangunan Nasional.
c.
Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Pembuatan
Siomay
d.
Manfaat Mangrove Sebagai Pelestarian Lingkungan
hidup Dan Objek Pariwisata
e.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Ekstensi
Kebudayaan Daerah
f.
Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran
g.
Dampak Globalisasi Pada Pendidikan
h.
Perubahan-Perubahan Fisik Pada Tanaman Umbi
Lapis
i.
Permentasi Urine Sapi (Bisol benasus L) Sebagai
Pupuk Cair Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian.
j.
Pendayaan Asam Jawa (Tamarindus indica L) Dalam
Meningkatkan Kualitas Minyak Kelapa.
Judul Karya ilmiah sangat menentukan dari isi penelitian
tersebut. Jadi usahakanlah Sang Peneliti membuat judul karya ilmiah sebaik
mungkin. Semangat juga sangat penting, agar penelitiannya terlaksana
dengan baik.
Sumber Pustaka
http://vionadewiayunitami.blogspot.co.id/2013/06/cara-membuat-judul-karya-ilmiah-ilmiah.html