TUGAS 8
(Jum’at, 11 Mei 2018)
Nama : Muhammad Yusuf Alwi
NIM :
E1B015031
No.
Hp. : 082340493210
TATA CARA MERUJUK DAN CARA MENULIS DAFTAR
RUJUKAN
A. Tata Cara Merujuk
1.
Kutipan
Langsung
a.
Kutipan kurang dari 40 kata
Kutipan yang berisi
kurang dari 40 kata, ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai bagian yang
terpadu dalam teks utama, dan diikuti dengan nama penulis, tahun dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam tanda kurung. Contoh:
Suhartno (1995:124) menyimpulkan “ada
hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan
tahun penerbitan dan nomor halaman.
b.
Kutipan 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi
40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang mendahuluinya (tanpa
tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan
diketik dengan jarak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis. Contoh :
Smith (1990:276) menarik simpulan
sebagai berikut.
The ‘placebo effect’ which had been
verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this
manner. Futheremore, the behaviors were never exhibited again, even ehen real
drugs were administared. Earlier studies were clearly premature in attributing
the results to a placebo effect.
c.
Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam
mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, kata-kata yang
dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh :
“Semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum
baru” (Manan 1995:278).
Apabila ada kalimat
yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh:
“Gerak manipulatif adalah
keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan atau bagian tubuh
lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola,
menendang bola, dan menggambar” (Asim 1995:315).
2.
Kutipan
Tidak Langsung
Kutipan yang
ditulis secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan
dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitanya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa
mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis
disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih
baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990:13).
B. Cara Menulis Daftar Rujukan
Daftar rujukan
merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca
akan tetapi tidak dikutip, tidak dicantumkan dalam Daftar
Rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung maupun tidak
langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Semua rujukan yang
dicantumkan dalam daftar rujukan itu disusun menurut abjad nama-nama pengarang
atau lembaga yang menerbitkannya. Baik ke bawah maupun ke kanan. Jika nama
pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu tidak ada, menyusun Daftar
Rujukan didasarkan pada judul pustaka acuan tersebut.
Unsur yang ditulis
dalam daftar rujukan secara berturut-turut adalah (1) nama penulis, ditulis
dengan nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun
penerbitan, (3) judul termasuk subjudul, (4) kota tempat penerbitan dan (5)
nama penerbit.
1.
Rujukan dari Buku
Tahun penerbitan
ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan
huruf miring (italic), dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata
hubung atau kata tugas. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan
titik dua. Contoh:
Robert, H.R. 1981. Food
Safety. Canada: A Wiley-Intersience Publication.
Hasibuan, M.S.P.
1996. Organisasi dan Motivasi. Cet. Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
2.
Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel
(Ada Editornya)
Penulisannya
seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) baik untuk satu
maupun lebih editor, di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Contoh:
Aminudin (Ed.).
1990. Pengembangan Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang:
HISKI Komisariat Malang.
3.
Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel
(Ada Editornya)
Nama penulis
artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel diapit
tanda kutip (“...”) tanpa cetak miring (italic). Nama editor ditulis seperti
menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) baik untuk satu editor maupun
lebih. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring (italic), dan nomor
halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh :
Hasan, M.Z. 1990. “Karateristik Penelitian
Kualitatif” dalam Aminuddin (Ed.),Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
Bidang Bahasa dan Sastra(hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang.
4.
Rujukan dari Kumpulan Karya Ilmiah atau Makalah
Cara menulisnya
adalah dengan menulis nama pengarang karya ilmiah dan dituis di depan, diikuti
dengan tahun penerbitan kumpulan karya ilmiah. Judul karya ilmiah ditulis tanpa
cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama pengarang
buku, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih
dari satu editor. Judul buku kumpulannya dicetak miring diikuti nomor
halamannya. Contoh :
Dardjowodjojo, Soejono. (Ed.)
1988. PELLBA I: Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa Atama Jaya
Pertama. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
5.
Rujukan Karya Ilmiah Jurnal
Cara menulis
rujukan dari karya ilmiah dalam koran pada dasarnya sama dengan cara menulis
rujukan karya ilmiah dalam jurnal. Bedanya dibelakang dilanjutkan dengan nomor
yang didahului singkatan hlm. Contoh :
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam
Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”.Forum Penelitian, 1(1):33-47.
6.
Rujukan dari Koran tanpa nama pengarang
Cara menulis
rujukan dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit
tanpa pengarang dan tanpa lembaga adalah sebgai berikut: Judul atau nama
dokumen ditulis dibagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan,
kota penerbit dan nama penerbit. Contoh :
Jawa Pos. 1995. Wanita Kelas
Bawah Lebih Mandiri. IV.2.22 juni. Hlm.3.
7.
Rujukan dari Dokumen Pemerintah
Cara merujuk dari
lembaga yang ditulis atas nama lembaga sebagai berikut. Nama lembaga penanggung
jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan, nama
tempat penerbitan, dan nama lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan
karangan tersebut. Contoh :
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta:
Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya.
8.
Rujukan Buku Terjemahan
Cara merujuk
rujukan yang berupa skripsi, tesis, disertasi atau laporan penelitian pada
prinsipnya sama, hanya perlu ditambah pernyataan skripsi, tesis, disertasi,
atau laporan penelitian, diikuti nama universitas itu tidak menggunakan nama
kota, misalnya Universitas Indonesia, Jakarta. Contoh :
Robins, R.H. 1995. Sejarah Singkat
Linguistik. Edisi ke-3.Terjemahan Asril Marjohan. Bandung: Penerbit ITB.
9.
Rujukan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Laporan
Penelitian
Cara menulis
rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar, penataran, atau lokakarya
ilmiah sama dengan lainnya, hanya perlu ditambah dengan pernyataan Makalah
disajikan dalam ..., diikuti nama pertemuan, lembaga penyelenggara dan
tempat penyelenggaraan. Contoh :
Pangaribuan, T.
1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di
LPTK. Disertasi IKIP Malang.
Sumber Pustaka
Dwiloka, B. Dan Riana, R. 2015. Teknik Menulis Karya
Ilmiah. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Doyin, M. Dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan
Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2010.