TUGAS 4
(Rabu, 06 April 2018)
Nama : Muhammad Yusuf Alwi
NIM :
E1B015031
No.
Hp. : 082340493210
PENYUSUNAN
KERANGKA KARYA ILMIAH
Karya ilmiah
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai
jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan
tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
A.
Tujuan
Karya Ilmiah
1.
Sebagai wahana melatih
mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah
yang sistematis dan metodologis.
2.
Menumbuhkan etos
ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.
Karya ilmiah yang
telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara
sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4.
Membuktikan potensi
dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5.
Melatih keterampilan
dasar untuk melakukan penelitian.
B.
Manfaat
Penyusunan Karya Ilmiah Bagi Penulis
1.
Melatih untuk
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
2.
Melatih untuk
menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
3.
Mengenalkan dengan
kegiatan kepustakaan.
4.
Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.
Memperoleh kepuasan
intelektual.
6.
Memperluas cakrawala
ilmu pengetahuan.
7.
Sebagai bahan
acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
C.
Kerangka
Karangan
Kerangka
karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
Kerangka karngan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka
karangan yang sudah tersusun rapih dan lengkap di sebut outline final.
Sebelum membuat
kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan awal kita dalam
menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka karangan menguraikan
tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan
terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian per
bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah
dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
D.
Manfaat
kerangka karangan
1. Kerangka
karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah
pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari
sasaran yang telah di tetapkan.
2. Kerangka
karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang
berbeda-beda di dalam karangannya.
3. Bila
kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai”
karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang
tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.
4. Kerangka
karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan
,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
Nah setelah itu baru kita buat
ketangka karya ilmiahnya. Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1.
Judul
2.
Lembar Pengesahan
3.
Abstrak/Ringkasan
4.
Kata Pengantar
5.
Daftar Isi
6.
Daftar Tabel
7.
Daftar Gambar
8.
Daftar Lampiran
9.
Daftar Istilah dan atau
Daftar Singkatan
10. BAB
I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan,
kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB
II Tinjauan Pustaka
12. BAB
III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran
sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara
pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal
penelitian, alur penelitian)
13. BAB
IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB
V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar
Pustaka
16. Lampiran
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat
lima tahap antara lain:
1.
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan
dilakukan:
a.
Pemilihan masalah atau
topik dan mempertimbangkan.
1)
Topik yang akan di
pilih harus ada di sekitar penulis.
2)
Topik yang di gunakan
merupakan topik paling menarik.
3)
Pembahasan harus
terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
4)
Memilki data dan fakta
yang obyektif serta mencukupi.\
5)
Harus diketahui
prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
6)
Harus memiliki sumber
acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.
Pembatasan topik atau
penentuan judul.
1)
Pembatasan topik harus
dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
2)
Penentuan judul dapat
dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya
ilimiah tersebut.
3)
Penentuan judul karya
ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni
what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
c.
Pembuatan kerangka
karangan (outline).
1)
Membimbing untuk
memulai menyusun kerangka karangan.
2)
Membuat pedoman
penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam
penulisannya.
3)
Pembuatan rencana
daftar isi dari karya ilmiah.
2.
Tahap Pengumpulan Data
a.
Pencarian keterangan
dari bahan bacaan atau referensi.
b.
Pengumpulan keterangan
dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya
ilmiah.
c.
Pengamatan langsung
(observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.
Melakukan percobaan
dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.
Tahap Pengorganisasian
a.
Pengelompokan bahan
untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data
yang telah terkumpul diseleksi kembali lalu dikelompokan sesuai jenis, sifat
dan bentuk data.
b.
Pengkonsepan karya
ilmiah dilakukuan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
4.
Tahap Pemeriksaan atau
Penyuntingan Konsep (Editing)
Tahap ini bertujuan untuk:
a.
Melengkapi data yang
dirasa masih kurang.
b.
Membuang dan mengedit
data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya
ilmiah.
c.
Mengedit setiap
kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara
berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan
yang lain.
d.
Mengedit setiap bahasa
yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang
efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat,
penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.
Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus
dengan memperhatikan:
a.
Segi kerapian dan
kebersihan.
b.
Tata letak (layout)
unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman
judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka,
dll.
c.
Memakai standar yang
berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan
kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
Sumber Pustaka